nggak jelas

Ngak Jelas!!!

 

Mengekor sudah menjadi sebuah budaya yang sangat maju di tanah air kita.

Lihat saja beberapa tahun lalu, mungkin lebih tepatnya enam tahun yang lalu, majalah gratisan yang pernah saya bekerja di dalamnya booming dan menjadi trendsetter. Setahun pertama hingga tahun ke dua banyak yang bilang ini adalah majalah orang gila berani buang uang! Tapi nyatanya banyak banget majalah setipe yang mengekor yang satu ini.

 

Nggak sampe di situ……… beberapa tahun lalu acara pencarian bakat  yang diadaptasi dari negeri Paman Sam juga booming di Indonesia. Acara ini menjadi tontonan seru dan membuatnya menduduki ratting tertinggi di salah satu  stasiun televise swasta.

 

Melihat kenyataan acara pencarian bakat menyedot banyak peminat dan tentunya uang dari para sponsor. Ngga salah juga seeh jika stasiun-stasiun televisi swasta lainnya jadi ikutan buat acara serupa. Pencarian bakat anak-anak, remaja, anak – mama, hingga anak- orang tua dalam berbagai genre musik pun digelar

 

Mulai dari pendaftaran hingga juri serta komentator pun lengkap ditambahkan di dalam acara tersebut. Namun sayangnya banyak komentator dan juri yang sepertinya kurang kompeten di bidang ini, tepatnya di bidang tarik suara. Memang benar para juri itu adalah artist – pencipta lagu, arranger, penyanyi atau mantan penyanyi.

Nah para JURI inilah yang menjadi titik konsentrasi saya. Jika memang mereka adalah penyanyi, kenapa seeh para stasiun televise tidak memilih penyanyi yang memang bukan hanya ngetop, tapi juga memang beneran bisa nyanyi, album mereka meledak, dan  menang di banyak kompetisi bernyanyi tingkat internasional. Kita punya Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Vina Panduwinata, Kris Dayanti, Elva's Singers, dan masih banyak lagi yang bisa jadi juri beneran dan benar-benar bisa nyanyi dan mengerti tehnik bernyanyi yang baik dan pastinya komentar mereka tidah hanya itu-itu saja.

 

Di salah satu acara pencarian bakat anak di stasiun televisi, saya pernah lihat ada seorang juri perempuan yang adalah penyanyi berkomentar tentang bagaimana seorang anak kacil mengeluarkan suara vibra yang baik. Buat saya komentarnya sangat silly, karena ia sebagai seorang penyanyi yang lagi-lagi menurut saya albumnya tidak booming, performance-nya saat bernanyi live juga biasa saja, kok bisa-bisanya komentarin orang lain….

 

Nggak hanya sampai di situ… ada juga acara pencarian bakat yang menambahkan komentator dengan menampilkan para lelaki gemulai yang menurut saya kehadiran mereka sangatlah tidak penting. Nggak ada nilai ilmu yang bisa diserap dari kehadiran mereka, jikapun alih-alih sekedar hiburan, again buat saya sama sekali tidak menghibur malahan eneg melihat pria gemulai yang nggak sadar diri bahwa mereka hanya memperlihatkan kebodohan mereka.

 

Jika memang mau mengekor acara yang sukses… jadilah pengekor yang baik bahkan seharusnya jadi lebih baik dari acara yang dijadikan contoh. Bukankan setiap media, baik televisi maupun cetak masing-masing memiliki tim kreatif? Nah itulah tugas tim kreatif, nggak hanya mikirin ratting yang akhirnya menghasilkan sponsor.  Sehingga saat orang lain menikmati hasil contekkan itu terasa ada perbedaan dan ada sesuatu yang baik dan orang atau paling tidak saya nggak perlu bilang: " Bikin acara kok nggak jelas gayak gini?" (prettigevrouw)



Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.